Akankah Gunung Merapi Meletus Lagi?



Gunung Merapi Meletus
ISLAMEDICA - Tentu tidak ada yang mengharapkan datangnya sebuah bencana. Termasuk meletusnya Gunung Merapi tentu tidak ada seorangpun yang menginginkan letusannya menimpa kita. Sebagai pengalaman bulan maret lalu, abu vulkanik Gunung Kelud saja sampai kini masih menyisakan bekasnya di Jogja. Kalau Gunung Merapi sampai meniru adegan yang telah di praktikkan oleh gunung kelud, mungkin Jogja dan sekitarnya dalam hitungan bulan akan nampak seperti kota mati.

Manusia sebagai makhluk ciptaan Allaah sudah semestinya berpikir akan kejadian-kejadian seperti ini dan menjadikannya bahan renungan. Tak cukup hanya sekedar menyebutnya sebagai kejadian alam yang wajar. Amat sangat perlu adanya keimanan yang kokoh dalam diri bahwa bumi ini ada yang menguasai, bahwa segala sesuatu di dalam dunia ada yang mengatur. Sehingga lahir rasa takut dalam benak akan ancaman berupa azab dari Allaah. Dan bencana yang sudah sering melanda negeri ini hendaknya dijadikan sebagai pelajaran berharga. Pelajaran tersebut tidak jauh-jauh dari apa yang sudah sering kita dengar yang terangkum dalam tiga poin singkat berikut :

Datangnya bencana sebagai peringatan Allaah

Sudah sering kita mendengar dari para Da’i yang tidak bosan-bosannya memberi pemahaman kepada ummat di akhir zaman ini bahwa bencana pada dasarnya adalah  sebuah bentuk peringatan dari Yang Maha Kuasa. Bahkan kalaupun sampai terjadi (tidak bermaksud mendo’akan), sebenarnya itu merupakan kasih sayang dari Allaah. Karena artinya kita masih diberi kesempatan untuk bertaubat, untuk senantiasa terus menerus memperbaiki kualitas keimanan kita. Coba bayangkan seandainya bencana yang diberikan pada kita layaknya kaum sodom yang langsung ditenggelamkan ke dalam bumi tanpa adanya peringatan terlebih dahulu. Apa malah tidak lebih mengerikan?

Introspeksi diri

Gunung Merapi yang meletus bukan semata-mata karena proses alam saja. Tapi karena ulah manusia yang gemar berbuat kerusakan. Terlebih di daerah Jogja ini masih banyak tersebar perbuatan syirik. Dan kebanyakan adalah budaya yang dibuat-buat oleh manusia dan dilestarikan oleh penerusnya. Seperti sesaji, sesembahan dengan memberikan potongan kepala kerbau, hasil bumi yang dilarung ke laut dan budaya-budaya syirik lainnya. Padahal kita semua mengetahui, bahwa menyetukan Allaah adalah perbuatan dosa yang takarannya menempati level paling atas.

Perbanyak amal ibadah

Orang yang mengetahui bahwa letusan merapi adalah akibat ulah manusia sendiri seharusnya terdorong untuk meningkatkan kadar keimanannya dengan beribadah, dan senantiasa mendekatkan diri kepada Allaah. Merasa takut akan azab yang lebih dahsyat lagi adalah kewajiban masing-masing dari kita agar tidak mengulangi kesalahan yang telah diperbuat. Dan jangan hanya sesaat saja, tapi terus menerus berusaha beribadah dengan sebenar-benarnya memurnikan tauhid tanpa adanya unsur menyekutukan Allaah Yang Maha Pencipta.

Kita memohon dengan tiada hentinya berdo'a agar negeri tempat tinggal kita ini dijauhkan dari segala musibah dan bencana. Semoga Allaah juga melindungi  keluarga, dan sanak saudara kita. Aamiin.
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment