Benign prostatic hyperplasia (BPH), suatu kondisi yang terjadi hamper dimana-mana, adalah benign neoplasma yang paling umum di Amerika dan terjadi sebagai hasil dari pertumbuhan pengendalian hormone prostat.
Patofisiologi
· Kelenjar prostat terdiri atas tiga tipe jaringan: epitel atau glandular, stromal atau otot polos, dan kapsul. Jaringan stromal dan kapsul ditempeli dengan receptor adrenergik-α1. Mekanisme patofisiologi penyebab BPH secara jelas belum diketahui dengan pasti. Namun diduga intraprostatik dihidrotestosteron (DHT) dan 5α-reduktase tipe II ikut terlibat. BPH secara umum hasil dari factor stalik (pelebaran prostat secara berangsur-angsur) dan factor dinamik (pemaparan terhadap agen atau, kondisi yang menyebabkan kontriksi otot polos kelenjar).
Manifestasi Klinik
· Pasien BPH dapay menunjukkan berbagai macam tanda dan gejala. Gejala BPH berganti-ganti dari waktu ke waktu dan mungkin dapat semakin parah, menjadi stabil, atau semakin buruk secara spontan. Berbagai tanda dan gejala dapat dibagi kedalam dua kategori: obstruktif (terjadi ketika factor dinamik dan/atau factor static mengurangi pengosongan kandung kemih) dan iriatif (hasil dari obstruksi yang sudah berjalan lama oada leher kandung kemih).
Diagnosis
· Diagnosis BPH memerlukan perolehan sejarah pengobatan yang hati-hati, pengujian fisik, pengukuran objektif pengosongan kandung kemih (misalnya kecepatan aliran puncak dan rata-rata urinary, volume urine residual postvoid), dan uji laboratorium klinik. Sejarah pengobatan yang seksama. Mencakup semua pengobatan menggunakan resep obat atau non resep obat seperti halnya suplemen diet, harus diperoleh.
Blogger Comment
Facebook Comment