Pola Makan Penderita TBC

Istilah makanan tinggi kalori bisa membingungkan. Makanan berkalori tinggi seharusnya memberikan pemasukan energi bagi tubuh. Tapi kenyataannya banyak makanan berkalori tinggi yang rendah gizi dan sulit dicerna sehingga justru bisa menghabiskan banyak energi tubuh karena proses pencernaan yang lama (3 - 8 jam). Makanan seperti itu tidak ada manfaatnya.

Makanan berkalori tinggi seharusnya kaya gizi dan mudah dicerna sehingga memberi energi. Protein tinggi juga jangan selalu diasumsikan sebagai daging atau ayam saja. Protein hewani memang memiliki asam amino esensial lengkap. Sedangkan asam amino pada protein nabati memang tidak selengkap protein hewani, tetapi daging / produk hewani harus dimasak dengan panas tinggi dan relatif lebih lama, yang menyebabkan proteinnya menjadi tidak sempurna. Karena asam amino mudah hancur oleh panas tinggi.
Protein vital bagi tubuh, tetapi kemampuan tubuh untuk memetabolisme dan menyimpan protein terbatas. Kelebihan protein akan meninggalkan residu (zat tidak terpakai) yang bersifat racun / toksik. Racun / toksik justru akan memberi bobot tambahan pada berat badan.


Makanan protein tinggi dari hewani hanya dianjurkan sekali dalam sehari
Hal ini disebabkan karena masukan protein sebaiknya juga dipenuhi dari sumber nabati yang lemaknya jauh lebih rendah, seperti nasi, jagung, tempe, tahu, dan lain - lain. Makanan tinggi protein tidak dianjurkan dicampur dengan makanan tinggi pati jika porsi keduanya sama besar, karena dapat menyebabkan kerja fungsi enzim tidak efisien dan sebagian protein tidak tercerna.


 Hindari makanan kalengan, instant, dan berlemak tinggi
Makanan pati seperti nasi, roti, atau mie sebaiknya dikonsumsi secukupnya saja. Volume makanan yang ideal untuk ukuran lambung orang dewasa sebenarnya tidak lebih dari 250 ml / 1 gelas air minum. Kelebihan pati akan diubah tubuh menjadi lemak.
Metabolisme protein, lemak, dan karbohidrat harus dibantu dengan vitamin dan mineral. Karena itu, perbanyaklah makan buah dan sayuran segar yang kaya akan vitamin dan mineral. Utamakan buah dan sayur yang berwarna merah, seperti pepaya, wortel, bit, atau kol merah (tidak perlu terus menerus). Karena buah dan sayuran tersebut mengandung vitamin A yang tinggi (betakaroten) yang bermanfaat sebagai pendorong sistem kekebalan tubuh terhadap infeksi, terutama infeksi paru - paru / saluran pernapasan.
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment