Pengkajian Keperawatan Jiwa

Hal yang perlu dikaji
• Identits pasien
• Alasan pasien masuk
• Riwayat kesehatan sebelumnya (pengobatan sebelumnya dan keberhasilan), genogram
• Riwayat kesehatan sekarang (penyebab kekambuhan sekarang mulai dari rumah, IGD, ruang akut, sampai kondisi saat ketemu pasien).

Faktor Predisposisi
Adalah: faktor yang mempengaruhi jenis dan jumlah sumber yang dapat digunakan individu untuk mengatasi stres

Biologis
Latar belakang genetik, status nutrisi, sensitifitas biologi, kesehatan secara umum dan terekspos toksin. Faktor neuroanatomi dan neurokimia (struktur dan fungsi otak), serta imunovirologi (respon tubuh terhadap pajanan suatu virus).

Psikologis
Kecerdasan, keterampilan verbal, moral, kepribadian, pengalaman masa lalu, motivasi dan defens psikologi.

Sosialkultural
pengkajian ini meliputi : usia, jenis kelamin, pendidikan, pendapatan, pekerjaan, posisi social, latar belakang budaya, kepercayaan agama, politik, pengalaman sosialisasi, dan integritas sosial atau hubungan sosial.

Faktor Presipitasi
Adalah stimuli yang merubah atau mengancam individu, merupakan peristiwa pencetus dalam hidup seseorang yang menimbulkan masalah. Peristiwa pencetus dapat berupa biologis, psikologis dan sosial budaya dengan rincian sifat stressor, asal stressor, lamanya stressor dan jumlah stressor.

Biologi
Adanya ancaman integritas fisik dan keseimbangan fisiologis misal: berat badan kurang/ lebih, kehilangan salah satu bagian tubuh, kehilangan fungsi tubuh, riwayat penggunaan obat atau paparan racun, ketidakseimbangan neurotransmite.

Psikologi
Berasal dari ancaman sistem diri yang mengakibatkan stress: ketidakmampuan membuat keputusan atau penilaian, kemampuan verbal/ panca indra menurun, kontak sosial yang buruk, perbedaan budaya, konflik orang keluarga, konflik norma atau hukum, penyimpangan kepribadian, pengalaman tidak menyenangkan, motivasi rendah/ tinggi dan gangguan konsep diri.

Sosial budaya
Sosial budaya seringkali ada karena sistem nilai sosial yang berbeda dengan sistem nilai pada diri sehingga individu akan mengalami kesulitan dalam beradaptasi dan muncul stress. Usia yang dianggap kurang matang, gender lebih banyak wanita, pendidikan rendah, pendapatan kurang, pengangguran, budaya individualis, spiritual atau keyakinan lemah, berpisah dengan orang yang berarti, post power syndrome, lingkungan sosial yang rawan kriminalitas, bencana, gagal berumah tangga dan peran sosial yang gagal.

Penilaian terhadap stressor
Kognitif: Proses penerimaan secara kognitif terhadap stressor yang terpapar pada seseorang sehingga mengakibatkan kewaspadaan diri, antisipasi dan instrospeksi.

Afektif
Penilaian afektif terhadap paparan stressor dipengaruhi oleh ketidakmampuan jangka panjang terhadap situasi yang mengancam atau membahayakan sehingga mempengaruhi kondisi ketidakstabilan afektif

Fisiologis
Secara fisiologis individu yang mendapatkan stressor/ stimulus baik internal maupun eksternal akan mengalami homeostasis fisiologis dalam diri

Perilaku
Penilaian perilaku individu dapat menunjukkan perilaku yang beragam ketika menerima strssor atau stimulus dari internal atau eksternal.

Sosial
Respon sosial seseorang akibat paparan stressor dipengaruhi bagaimana individu memandang stressor itu sendiri.

Sumber koping
beberapa sumber potensi baik secara internal maupun eksternal yang dapat dimanfaatkan untuk membatu menyelesaikan masalah akibat stressor yang ada.

Kemampuan Personal
Kemampuan personal yang dimaksud adalah olahraga, aktifitas di luar rumah, hobbi, seni, kesehatan dan perawatan diri, pendidikan atau training, pekerjaan atau posisi, intelegensi, imajinasi, kreatifitas, dan hubungan interpersonal

Dukungan sosial
dukungan sosial termasuk keluarga baik keluarga inti maupun keluarga besar, jaringan dukungan sosial dan organisasi sekunder yang disediakan oleh lingkungan sosial yang lebih luas.

Ketersediaan Materi
• Kemampuan materi pada individu akan mempermudah dalam mengantisipasi permasalahan kesehatan
• Status sosial ekonomi termasuk pendapatan, pekerjaan, posisi sosial, dan pendidikan

Kepercayaan/ keyakinan positif
• Keyakinan spiritual dan keyakinan diri yang positif terhadap sesuatu bisa memberikan harapan dan sebagai upaya mengatasi keadaan yang paling buruk. Keyakinan yang positif ini sangat berkaitan dengan motivasi.

Pemeriksaan Status Mental
•Penampilan fisik
•Pembicaraan: cepat, keras, inkoheren, tidak mampu memulai pembicaraan
•Aktifitas motorik: lesu, tegang, agitasi
•Alam perasaan: sedih, gembira,takut, putus asa
•Afek: appropiate, tumpul, datar, inappropiate
•Interaksi selama wawancara: bermusuhan, curiga
•Persepsi sensori: jenis, isi
•Proses fikir: sirkumtansial, tangensial, flight of idea
•Isi fikir:fobia, waham
•Tingkat Kesadaran: bingung, sedasi, stupor, disorientasi
•Memori: gangguan ingatan jangka panjang, pendek
•Tingkat konsentrasi dan berhitung: mudah beralih, tidak mampu konsentrasi
•Kemampuan penilaian:gangguan penilaian ringan, gangguan penilaian bermakna
•Daya tilik diri: mengingkari penyakit dirinya, mengingkari hal di luar dirinya

Mengkaji Konsep Diri Pasien
1. Gambaran diri
2. Harga diri
3. Peran diri
4. Identitas diri
5.Ideal diri
Mengkaji hubungan dengan keluarga/ masyarakat
Mengkaji spiritual klien
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment