Apa yang hendak kita lakukan jika ternyata orang tua kita adalah ahli bid'ah setelah kita tahu bahwa bid'ah adalah bentuk ibadah yang sesat lagi menyelisihi sunnah Rasul? Memang kita kadang dipusingkan dengan perkara seperti ini. Dan terkadang kita juga mengelus dada ketika orang tua dan saudara-saudara kita melakukan ritual bid'ah. Lalu apa yang harus kita lakukan jika kita berada di tengah-tengah ahki bid'ah? Apakah kita juga harus mengikuti acara-acara bid'ah layaknya yang dilakukan oleh orang tua dan lingkungan kita? Jawabannya tentu tidak. Sama sekali tidak diperbolehkan mengikuti acara-acara bid'ah jika kita sudah mengetahui bahwa bid'ah itu sesat. Sama saja kita berkhianat kepada Rasulullah jika kita malah mengikuti bid'ah yang di klaim sebagai ibadah itu.
Mendakwahi orang yang ahli bid'ah memang bukan perkara mudah. Apalagi terhadap orang tua kita sendiri. Tentunya harus ekstra hati-hati dan yang paling penting adalah pelan-pelan serta santun. Karena pelaku bid'ah itu sulit untuk bertaubat atau meninggalkan bid'ah tersebut jika sudah terinfeksi virus bid'ah yang kian meraja lela di Indonesia ini.
Ada beberapa strategi yang bisa kita persiapkan dan harus kita terapkan ketika kita menghadapi orang tua kita yang ahli bid'ah. Diantaranya adalah :
1. Jangan langsung membicarakan bahwa itu bid'ah.
Pelan-pelan. Itulah salah satu kuncinya. Jika kita langsung membicarakan seputar bid'ah maka kemungkinan 90% pasti gagal. Maka jangan sekali-kali membicarakan tentang bid'ah ditengah-tengah perbincangan.
2. Tunjukkan amalan-amalan sunnah.
Selayaknya kita jelaskan kepada orangtua tentang sunnah-sunnah yang dikerjakan Rasulullah. Sehingga jika orangtua mau melaksanakannya, maka paling tidak amalan-amalan sunnah tadi akan mengimbangi ritual-ritual bid'ah yang sesat yang sering dilakukan.
3. Senantiasa Berdo'a.
Tanpa doa bagaikan tentara tanpa senjata. Karena do'a merupakan senjata yang ampuh ketika kita hanya mampu bersedih ketika orangtua kita masih setia dengan bid'ah dan kita tidak mampu mencegahnya. Jadi jangan remehkan kekuatan do'a. InsyaAllaah Allaah akan mengabulkan do'a anak yang shaleh dan shaleha.
4. Bersabar
Kita serahkan saja semua kepada Allaah segala urusan yang kita hadapi. Jika kita bersabar dengan keadaan orangtua yang memprihatinkan itu, insyaAllah usaha kita tidak akan sia-sia. Karena memang mendakwahi orangtua itu harus mempunyai persediaan sabar yang cukup. Apalagi jika kebiasaan bid'ah itu sudah merasuk dan menjadi fanatisme tersendiri bagi orang tua kita.
Blogger Comment
Facebook Comment