Stressor Hospitalisasi Pada Anak

Introduction
  • Hospitalisasi merupaka pengalaman berkesan bagi anak.
  • 1/3 anak pernah dirawat sebelum usia dewasa 
  • Kebanyakan di RSU tidak punya bangsal anak khusus 
  • Hospitalisasi anak merupakan stress bagi anak dan keluarga. Koping tak berhasil akan mengakibatkan krisis
  • Perlu dukungan emosional dari keluarga 
  • Anak sakit di bawa ke IGD kebanyakan bukan khusus anak, staf tidak dilatih menghadapi anak menimbulkan stress.
  • Tenaga kesehatan perlu mendengarkan dan mengidentifikasi persepsi perasaan anak dan keluarga  
Stressor yang umum pada hospitalisasi
  • Cemas karena Perpisahan (separation anxiety) 
  • Kehilangan kendali (loss of control) 
  • Injury dan nyeri pada tubuh
  • Perubahan gambaran diri 
  • Rasa takut  
Faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi orang tua terhadap penyakit anaknya 
  • Pengalaman dengan penyakit/hospitalisasi sebelumnya 
  • Keseriusan dari kondisi anak
  • Procedure medis yg dilakukan dalam diagnosis dan tindakan 
  • Support system yang tersedia 
  • Kekuatan pribadi 
  • Kemampuan koping sebelumnya
  • Stress tambahan pada keluarga 
  • Keyakinan agama dan latar belakang budaya 
  • Pola komunikasi di antara anggota keluarga  
Reaksi orangtua
  • Disbelief : bila penyakit serius dan tiba-tiba 
  • Marah (anger) dan Merasa berdosa (guilt): self-blame atau marah pada orang lain  
  • Takut, cemas (keseriusan dan tipe treatment)
  • Frustrasi : akibat dari kurang informasi tentang prosedur dan treatment, unfamiliarity dengan aturan RS, merasa unwelcomeness oleh staf, takut bertanya 
  • Depressi : concern pada well-being anak di masa depan: efek negatif karena hospitalisasi dan beban financial.
Reaksi saudara
  • Marah 
  • Benci/sebal 
  • Cemburu 
  • Merasa berdosa 
Reaksi saudara tergantung pada
  • Takut tertular penyakit
  • Usia yang lebih muda
  • Hubungan yang dekat dengan yang sakit
  • Tempat tinggal di luar rumah selama hospitalisasi
  • Penjelasan yang minim tentang penyakit saudaranya
  • Perubahan dalam parenting, misal : orangtua sering marah
Stressor dan reaksi yang berhubungan dengan tahap tumbuh kembang 
Infant: Trust vs mistrust 
Anak mengembangkan trust melalui hubungan yg dekat dg pengasuh utama, berrespon dg lingk external, mulai mengexplorasi lingkungan

Masalah:
1. Rasa takut
  • dipindahkan dari rasa takut ortu 
  • menangis, irritable 
  • menolak/menarik diri dari pengasuh pada bayi yg lebih besar 
2. Anxiety
  • Perpisahan: protest, putus harapan (despair), menjauh(detachment) 
  • anxiety, sedih, marah ditunjukkan dengan menangis, menjerit, mencari ortu, menolak orang asing, aktivitas fisik
  • menarik diri, inaktif, tidak tertarik dengan lingkungan
  • mudah teralih perhatian pada bayi yang lebih muda 
  • terbatasi fisik karena restrain dan prosedur pada bayi yang lebih tua  
3. Tidak berdaya
  • lethargi dengan ketergantungan tinggi 
  • distress emosi krn immobilisasi 
  • menolak makan dan bermain 
  • sering menangis dan mengeluh 
  • tanpa ekspresi 
4. Gangguan citra diri
  • Distress emosi b/d injury pada tubuh, khususnya kejadian perdarahan pada bayi yang lebih tua 
  • protes karena nyeri yang berulang
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment