Implementasi Kode Etik Keperawatan

Tujuan EtikaDalam implementasinya, secara sederhana tujuan etika adalah timbulnya rasa aman dalam berinteraksi (berhubungan)antar pribadi dan antar kelompok. Implikasinya adalah tidak berlaku homo homini lupus (manusia yang satu adalah serigala dari manusia yang lain), tetapi homo homini socius (manusia yang satu adalah teman dari manusia yang lain. Posisi hubungan yang terjadi adalah kesetaran (egaliter) / mitra bukan paternalistik.

1. Perawatan dan Klien
Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan menghargai harkat dan martabat manusia (dignity), keunikan klien dan tidak terpengaruh oleh pertimbangan kebangsaan, kesukuan, warna kulit, umur, jenis kelamin, aliran politikdan agama yang dianut serta kedudukan sosial. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan senantiasa memelihara suasana lingkungan yang menghormati nilai-nilai budaya, adat istiadat dan kelangsungan hidup beragama klien. Tanggung jawab utama perawat adalah kepada mereka yang membutuhkan asuhan keperawatan. Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui sehubungan dengan tugas yang dipercayakan kepadanya, kecuali jika diperlukan oleh yang berwenang sesuai ketentuan hukum yang berlaku.

2. Perawat dan Praktik Keperawatan
Perawat memelihara dan meningkatkan kompetensi di bidang keperawatan melalui belajar terus menerus. Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi disertai kejujuran profesional dalam menerapkan pengetahuan serta ketrampilan keperawatan sesuai dengan kebutuhan klien.

Implementasi
Diambil dari kasus – kasus yang terjadi di sekitar kita
1. Perawat dan klien
2. Perawat dan teman sejawat
Kasus yang melibatkan perawat tahun 2004 (11 dari 45 kasus)
1. Perawat dengan pasien :
  • Sikap empati : bersorak-sorai di dekat ruangan orang sakit
  • Sikap tidak menghargai orang lain, tidak ramah, tidak sopan
  • Perawat memperlakukan tidak manusiawi, jorok (kapas tertinggal setelah memberi suntikan)
  • Perawat judes : menjawab pertanyaan yang belum tahu jawabannya dengan menyakitkan, menjawab pengurusan administrasi dengan ketus
  • Perawat merokok dalam lift
  • Perawat bicara keras-keras di saat pasien membutuhkan ketenangan
  • Komentar perawat yang menyakitkan
  • Perawat yang hamil dinilai tidak cekatan
  • Lambat mengirim pasien dari poli ke ruang rawat
  • Perawat menanyakan sesuatu yang menurut pasien harusnya sudah tahu ; apakah sudah operasi? Perawat sembrono karena tidak memasang perban coklat bila tidak diminta
  • Perawat agar lebih ramah dalam melayani pasien
  • Pasien jatuh cinta pada perawat yang sudah beristri
  • Perawat judes, mengucapkan kata-kata yang tidak perlu, “pasienku arep mati”
  • Ditanya tentang rincian obat, perawat menjawab dengan ketus dan emosi
  • Kecewa dengan perawat karena tidak menunjukkan rasa simpati
2. Perawat dengan tenaga kesehatan lain
  • Kata-kata menyakitkan dari dokter kepada perawat
Pembinaan Etika
Tugas pokok Berdasarkan SOTK RSS tahun 2002 Tugas pokok & fungsi komite keperawatan :
  • Merumuskan standar pelayanan & asuhan keperawatan sesuai dengan bidang profesi keperawatan yang terdapat di perjan RS Dr Sardjito dalam rangka operasionalisasi sistem pelayanan keperawatan yang dilaksanakan di RS.
  • Memberikan pertimbangan pada Direksi tentang rancangan  program pengembangan profesi keperawatan.
Upaya Antisipasi
1. Internal :
  • Penguatan pemahaman tentang “Paradigma Keperawatan” :
  • Pendekatan holistik; manusia adalah mahluk bio, psiko,sosio,kultural, dan spiritual.
  • Diupayakan melalui KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi).
  • Melaksanakan proses – proses klinis sesuai dengan standar profesi; standar asuhan, SOP.
2. Eksternal :
Manajemen:
  • SDM yang layak untuk melakukan asuhan klinis yang baik ( good clinical care )
  • Standar Ketenagaan
  • Standar Peralatan
  • Reward and punishment
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment