Hiperemesis adalah suatu keadaan pada awal kehamilan
(sampai trimester II) yang ditandai dengan rasa mual dan muntah yang berlebihan
dalam waktu relatif lama. Keadaan ini bila tidak diatasi dapat menyebabkan
dehidrasi dan penurunan berat badan. Ciri khas diet hiperemesis adalah pada
penekanan pemberian makanan sumber karbohidrat kompleks, terutama pada pagi
hari. serta menghindari konsumsi makanan yang berlemak dan goreng-gorengan
untuk menekan rasa mual dan muntah. Pemberian makan dan minum sebaiknya berjarak.
Tujuan
diet
Tujuan diet hiperemesis adalah untuk :
1. Mengganti persediaan glikogen tubuh dan mengontrol
asidosis.
2. Secara berangsur memberikan makanan berenergi dan
zat gizi yang cukup.
Syarat
diet
1. Karbohidrat tinggi yaitu 75-80% dari kebuuhan energi
total.
2. Lemak rendah yaitu ≤ 10% dari kebutuhan energi
total.
3. Protei sedang yaitu 10-15% dari kebutuhan energi
total.
4. Makanan diberikan dalam bentuk kering, pemberian
cairan disesuaikan dengan keadaan pasien, yaitu 7-10% gelas per hari.
5. Makanan mudah dicerna, tidak merangsang saluran
cerna, dan diberikan sering dalam porsi kecil.
6. Bila makan pagi dan siang sulit diterima
dioptimalkan makan malam dan selinga malam
7. Makanan secara berangsur ditingkatkan dalam porsi dan nilai gizi sesuai dengan keadaan dan kebutuhan gizi pasien.
7. Makanan secara berangsur ditingkatkan dalam porsi dan nilai gizi sesuai dengan keadaan dan kebutuhan gizi pasien.
Macam
diet dan indikasi pemberian
Ada tiga macam diet hiperemesis, yaitu diuraikan
sebagai berikut :
Diet hiperemesis I
Diberikan kepada pasien dengan hipermesis berat. Makanan hanya terdiri dari roti
kering, singkong bakar atau rebus, ubi bakar atau rebus, dan buah-buahan. Cairan
tidak diberikan pada bersama makanan, tetapii 1-2 jam sesudahnya. Semua zat
gizi pada makan ini kurang kecuali vitamin C, sehingga hanya diberikan selama
beberapa hari.
Diet hiperemesis II
Diberikan bila rasa mual dan muntah sudah berkurang.
Secara berangsur mulai diberikan bahan makanan yang yang bernilai gizi tinggi. Minuman tidak diberikan bersama makanan. Pemilihan bahan makanan yang tepat
pada tahap ini dapat memenuhi kebutuhan gizi, kecuali kebutuhan energi.
Diet hiperemesis III
Diberikan kepada pasien dengan hiperemesis ringan. Sesuai
dengan kesanggupan pasien, minuman boleh diberikan bersama makanan. Makanan ini
cukup energi dan semua zat gizi.
Blogger Comment
Facebook Comment