Apakah anda tahu mengenai apa itu isbal? Apakah anda tahu bahwa isbal itu haram?
Secara sederhana pengertian Isbal adalah menjuntangkan kain bagi lelaki sampai ke bawah mata kaki. Lalu mengapa isbal itu diharamkan?
“Yang di bawah mata kaki dari kain, maka itu bagian api neraka” [H.R. Bukhori dari sahabat Abu Hurairoh radhiyallahu ‘anhu]
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
“Artinya : Keadaan sarung seorang muslim hingga setengah betis, tidaklah berdosa bila memanjangkannya antara setengah betis hingga di atas mata kaki. Dan apa yang turun dibawah mata kaki maka bagiannya di neraka. Barangsiapa yang menarik pakaiannya karena sombong maka Alloh tidak akan melihatnya” [Hadits Riwayat. Abu Dawud 4093, Ibnu Majah 3573, Ahmad 3/5, Malik 12. Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Al-Misykah 4331]
Berkata Syaroful Haq Azhim Abadi rahimahullah : “Hadits ini menunjukkan bahwa yang sunnah hendaklah sarung seorang muslim hingga setengah betis, dan dibolehkan turun dari itu hingga di atas mata kaki. Apa saja yang dibawah mata kaki maka hal itu terlarang dan haram.[ Aunul Ma’bud 11/103]
Dari Hudzaifah Radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata.“Artinya : Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam memegang otot betisku lalu bersabda, “Ini merupakan batas bawah kain sarung. Jika engkau enggan maka boleh lebih bawah lagi. Jika engkau masih enggan juga, maka tidak ada hak bagi sarung pada mata kaki” [Hadits Riwayat. Tirmidzi 1783, Ibnu Majah 3572, Ahmad 5/382, Ibnu Hibban 1447. Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Ash-Shahihah 1765]
“Ada seorang lelaki yang kainnya terseret di tanah karena sombong. Allah menenggelamkannya ke dalam bumi. Dia meronta-ronta karena tersiksa di dalam bumi hingga hari Kiamat terjadi”. [HR. Bukhari, 3485]
Beberapa dalil diatas mengatakan bahwa kain yang berada di atas mata kaki menjadi bagian dari neraka. Lalu mengapa banyak ikhwan yang masih isbal? Apakah mereka tidak takut kalau mereka akan masuk neraka hanya gara-gara persoalan isbal? Sebagai orang yang berpengalaman dalam hal Isbal, saya akan mencoba menjelaskan alasan-alasan mengapa para ikhwan tetap memilib isbal. Karena saya juga pernah mengalaminya. Namun tidak lama kemudian saya memakai celana diatas mata kaki karena takut jangan-jangan saya masuk neraka hanya gara-gara isbal. InsyaAllah saya akan menjelaskan dengan rinci.
Alasan Pertama : Karena malu memakai celana cingkrang. Celana cingkrang dianggap norak dan tidak ngetren. Sebenarnya yang suka membuat tren-tren seputar fashion atau pakaian adalah orang-orang kafir. Dengan tujuan agar Ummat Muslim mengikuti jejak mereka. Jika sudah banyak yang menyimpang dalam berpakaian, maka syari'at Islam yang benar dalam berpakain akan dianggap tidak sesuai dengan zaman.
Alasan Ke-dua : Takut dikatakan terorist atau takut dikatakan mengikuti aliran tertentu. Ini adalah salah satu alasan mengapa para ikhwan tetap memilih isbal dan enggan memakai celana di atas mata kaki. Ini adalah alasan konyol. Mengapa harus takut gara-gara dikatakan mengikuti aliran tertentu? Bukankah Islam itu hanya satu. Islam itu hanya satu, tidak di bagi menjadi aliran-aliran.
Alasan Ke-tiga : Karena memang tidak mau menerima kebenaran. Ada teman saya yang ketika saya suruh potong celananya diatas mata kaki namun dia mengatakan "kita itu harus menyesuaikan."
Alasan Ke-empat : Karena merasa belum siap. Alasan ini dikatan oleh mereka yang memang sudah mengetahui bahwa isbal itu haram dalam Islam. Namun mereka masih enggan memakai celana cingkrang dengan alasan, "Perilaku saya masih belum sesuai jika saya memakai celana cingkrang." Apakah kita harus menunggu perilaku kita berubah? Ya kalau besok masih hidup. Kalau besok tiba-tiba mendadak kecelakaan, atau menjadi salah satu korban bencana. Sama sekali tidak ada satupun makhluk Allah yang bisa menjamin tentang kehidupan kita di esok hari.
Itulah beberapa alasan mengapa para ikhwan masih memilih isbal. Semoga bisa menjadi renungan bagi kita semua. Jangan menyerah untuk selalu mengingatkan orang lain demi kebaikan dan kebenaran dalam Islam yang sesuai sunnah Rasulullah.
Blogger Comment
Facebook Comment