Masalah Gizi di Rumah Sakit

Sekitar 20 % penderita di unit rawat jalan mengalami gangguan gizi. Namun hal ini jarang terdeteksi, oleh karena jarang dilakukan pengukuran status gizi. Sekitar 25 – 30 % penderita di unit rawat inap mengalami gangguan gizi. Namun data ini masih jarang dijadikan bahan pertimbangan dalam pengobatan penderita. Dapat terjadi sekitar 15 %, gangguan gizi “iatrogenic” / “hospital induced malnutrition”. Namun jarang diketahui, karena pengukuran status gizi sebelum penderita pulang, jarang dilakukan

Masalah asupan zat gizi orang sakit
1. Ada peningkatan kebutuhan zat gizi, oleh karena : katabolisme – bmr tinggi dan defisiensi / deplesi zat gizi
2. Terdapat kesulitan “intake”, oleh karena : tidak suka makan (anoreksia), tidak dapat makan, dan tidak boleh makan.

Problem konsumsi makanan di rumah sakit
1. Anoreksia
2. Lingkungan rumah sakit yang berbeda dengan lingkungan rumah
3. Kebiasaan makanan yang berbeda meliputi tatacara, waktu, jumlah, cita rasa, jenis, tabu / pantangan, dan agama.

Perkembangan pelayanan gizi rumah sakit

Perubahan paradigma, dari penekanan pada penyediaan makanan dan zat gizi penekanan pada jumlah makanan dan zat gizi yang dapat dikonsumsi. Kajian dan modulasi makanan lokal /tradisional, yang mudah diterima pasien, namun kurang kepadatan gizinya agar menjadi lebih padat kandungan gizinya.

Masalah efisiensi anggaran gizi di rumah sakit.

1. Penyediaan zat gizi / makanan pada umumnya cukup
2. Makanan / zat gizi yang dikonsumsi sedikit,sehingga berakibat : timbul waste yang banyak dan waste tersebut menimbulkan masalah lingkungan mengundang rodent, serangga dan lain-lain menyebarkan penyakit.

Penyebab sisa makanan (waste) di rumah sakit

1. Anoreksia
2. Input di luar diet
3. Motivasi rendah
4. Makanan kurang enak
5. Makanan terlalu banyak
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment