ISLAMEDICA - Siapa
yang tak senang melihat buah hatinya menjadi orang yang sukses. Harapan setiap
orangtua kepada anaknya tak lain agar kelak ia menjadi seseorang yang berguna
di masa depan. Dengan penuh perhatian dan dukungan material seluruhnya dikerahkan
untuk keberhasilan anak-anaknya. Diwujudkan dengan memberikan segala sesuatu
yang terbaik, termasuk pendidikan. Tak heran banyak orangtua yang kini
menitipkan anak-anaknya sejak dini di bimbingan belajar dan les-les bahasa. Dan
tak jarang anak sampai sempoyongan karena seharian mengikuti kegiatan
pembelajaran. Semua itu dimaksudkan agar cita-citanya bisa tercapai.
Pendidikan
formal di sekolah maupun di luar sekolah sebagai sarananya lebih cenderung
mengarah kepada akademisi yang tujuannya adalah untuk merangsang intelektual
dibandingkan spiritual atau kepribadian. Sedangkan masyarakat moderen saat ini menganggap
bahwa kecerdasan lebih utama. Pemahaman seperti ini jelas keliru. Sebagai
contoh misalnya jika orangtua ditanya manakah yang utama anak cerdas atau jujur?
Manakah yang lebih penting anak cerdas atau bertanggung jawab? Bisa ditebak
jawabannya pasti lebih utama dan lebih penting anak jujur dan bertanggung
jawab. Ini membuktikan bahwa kecerdasan anak bukan yang nomor satu.
Dalam
pembahasan ini bukan berarti kecerdasan anak tidak penting. Hanya saja orangtua
tidak boleh hanya fokus kepada akademik anak saja sehingga tidak menghiraukan
moral anak. Yang terjadi di masyarakat justru malah sebaliknya. Padahal manusia
juga memerlukan bimbingan kepribadian sebagai bekal bersosial ketika nanti
terjun di masyarakat.
Memang
ada pendidikan akhlak lewat mata pelajaran agama Islam namun porsinya amatlah
sedikit. Frekuensi mata pelajaran agama Islam yang seminggu hanya sekali dan
durasinya rata-rata 2 jam tidaklah cukup. Di meja belajar juga lebih banyak
tumpukan buku sains dari pada buku-buku agama. Oleh karena itu perlu adanya
pendampingan orangtua dalam membentuk karakter anak agar menjadi insan yang selain
cendekia juga berakhlak mulia.
Blogger Comment
Facebook Comment