Adakah persamaan antara makanan vegetarian dan
makanan organik? Tidak ada kesamaan di antara keduanya, makanan vegetarian
adalah makanan yang tidak mengandung zat hewani seperti yang berasal dari
binatang berkaki empat, unggas maupun ikan. Pengertian makanan organik adalah makanan yang
ditumbuhkan dan disimpan tanpa pupuk buatan, pestisida buatan maupun zat
mengawet, zat pewarna ataupun zat penyedap, termasuk daging binatang yang
dipelihara tanpa obat-obatan kimiawi. Kenyataannya sisa sisa zat semacam itu
tetap tinggal dalam bahan makanan konvensional dan kita konsumsi selama
berpuluh tahun, dan terakumulasi dalam jaringan lemak kita.
Menyadari bahayanya bagi kesehatan secara
menyeluruh, walau selama ini tidak ada penelitian komparatif dalam jangka
panjang mengenai perbedaan antara pengaruh jangka panjang dari mengkonsumsi
makanan konvensional dibanding dengan mengkonsumsi makanan organik, namun
nampak sangat jelas bahwa makanan organik lebih baik bagi kita. Kalau kita
bandingkan daging sapi dan susu sebagai satu kesatuan, makanan organik tidak
mengandung endapan antibiotik ataupun perangsang pertumbuhan. Kalau kita
bandingkan dengan makanan kaleng, makanan organik tidak mengandung zat-zat
tambahan seperti pengawet, penyedap dan pewarna, dan tidak mengandung lemak
hidrogen, yang secara langsung berpengaruh terhadap meningkatnya penyakit
jantung.
Ada tujuh ribu jenis bahan tambahan yang secara
resmi boleh digunakan dalam makanan non-organik untuk membuatnya tidak mudah
layu, agar warnanya lebih cerah, terasa lebih manis, lebih renyah atau sekedar
agar sedikit lebih baik dari pada yang dapat dilakukan oleh produsennya tanpa
menggunakan zat-zat itu. Sebenarnya bahan tambahan itu tidak diperlukan dan
bahkan merugikan. Pengaruh buruknya, bahan-bahan tambahan itu kebanyakan
mengandung zat yang bisa memicu kanker dan bisa menyebabkan kerusakan.
Sedangkan makanan organik hanya mengandung paling banyak tujuh zat tambahan
alami yang tidak berbahaya.
Definisi makanan organik
Yang digolongkan sebagai makanan organik adalah
makanan yang paling murni, ditanam atau diproduksi tanpa bantuan zat kimiawi.
Kata “organik” merupakan tanda adanya komitmen kepada pertanian yang sesedikit
mungkin mengganggu lingkungan. Makanan organik adalah makanan yang sesedikit
mungkin diproses demi menjaga segaran makanan itu tanpa menggunakan pestisida
buatan, penyemprotan ataupun pupuk buatan. Produksi makanan organik
mempertahankan sumber-sumber alami dan mengurangi polusi udara, air dan tanah.
Tanah yang dijaga keseimbangannya menumbuhkan tanaman yang kuat, sehat dan
mempunyai rasa lezat.
Manfaat makanan organik
Banyak sekali bukti yang menunjukkan bahwa
buah-buahan, sayur mayur dan kacang-kacangan yang ditanam secara organik lebih
banyak mengandung zat nutrisi, termasuk vitamin C, zat besi, magnesium dan
fosfor, dan sangat sedikit mengandung nitrat dan endapan pestisida dibandingkan
dengan tumbuhan yang ditanam dengan menggunakan pestisida dan pupuk sintetis.
Sapi yang dipelihara secara organik dagingnya juga mengandung zat bermanfaat
yang sama. Orang yang mengkonsumsinya akan bertambah sehat, karena makanannya
lebih banyak mengandung nutrisi, dan kurang kandungan zat yang membahayakan
kesehatan. Lingkungan yang digunakan untuk pertanian organik ternyata juga
lebih menyehatkan dan tidak merusak ekosistem karena tidak dicemari oleh zat
kimiawi. Banyak orang yang sadar bahwa makanan yang ditumbuhkan berdasarkan
prinsip organik terbebas dari herbisida dan pestisida berbahaya, namun itu
hanyalah salah satu dari aspek kecil dari pertanian organik.
Sumbangan besar pertanian organik adalah karena
dia membuat tanah dan ekosistem di mana sayuran ditanam menjadi lebih sehat dan
segar. Disadari bahwa tanah dan ekosistem yang sehat, subur dan hidup, sangat
bermanfaat bagi pertanian. Tanah yang alami, tanpa terganggu, mengandung
organisme mikrobiotik yang hidup secara harmonis dengan tanaman dan mineral
anorganik yang menjaga kesuburan tanah. Ketika seorang petani memberikan bahan
kimiawi sintetis ke tanah (seperti misalnya herbisida, pestisida atau pupuk
anorganik untuk memacu pertumbuhan), itu akan mengganggu dan merusak kehidupan
mikrobiotik, dan tanah hanya akan sekedar menjadi zat penopang tanaman saja.
Dalam metoda pertanian “konvensional” ini (yang
telah digunakan sejak 75 tahun yang lalu dibandingkan 10.000 tahun dimulainya
sistem pertanian yang pada mulanya organik) tanaman hanya dapat menerima udara,
air dan sinar matahari dari lingkungannya; hal-hal lain harus disediakan oleh
petani, seringkali zat-zat itu didatangkan dari tempat yang berjarak ribuan
kilometer jauhnya. Tanaman hanya diberi makan dengan kebutuhan mendasarnya saja
agar bertahan hidup sehingga dia sangat tergantung kepada petani yang
menanamnya untuk dapat melawan hama, penyakit dan kekeringan.
Manfaat lain dari tanaman sehat yang tumbuh di
tanah yang subur alami adalah rasanya. Rasa adalah hasil pencampuran antara
berbagai macam molekul yang kompleks. Tidak heran kalau para juru masak di
restoran berkelas memilih sayuran organik sebagai bahan masakannya.
Dengan mendukung pertanian organik setempat, maka
kita juga turut menjaga agar danau, kolam, sungai dan air tanah terhindar dari
polusi. Juga dengan semakin banyaknya orang yang mengkonsumsi makanan organik,
maka makanan itu dapat diproduksi lebih banyak sehingga harganya bisa menjadi
lebih murah.
Saat ini hasil dari pertanian konvensional nampak
lebih murah harganya, walau sebenarnya itu hanyalah harga semu belaka, apa lagi
kalau diperhitungkan gangguan kesehatan yang ditimbulkan karena selama
berpuluh-puluh tahun mengkonsumsi makanan yang mengandung zat-zat kimia, belum
lagi kerusakan lingkungan yang diakibatnya, termasuk polusi.
Sekarang ini semakin banyak orang yang memilih
mengkonsumsi makanan organik, termasuk ibu-ibu muda yang hanya memberikan
makanan organik bagi anak-anaknya, itu demi masa depan mereka yang lebih sehat
dan lebih baik.
Blogger Comment
Facebook Comment